Selasa, 16 Oktober 2012

Puisi, Elegi Seorang Musafir Tua

Selamat tinggal siang
aku harus kembali pada pelukan malam
letih sekali rasanya hari ini
telah kutelusuri semua lorong mata angin
menyapa setiap butir kehidupan
kutinggalkan jejak-jejak langkah pada setiap debu jalanan
kutorehkan catatan di setiap sudut persinggahan
Pada luasnya samudra, kusimpan kenangan pada kapal-kapal
pada dalamnya laut, kutinggalkan cerita pada ikan-ikan
pada riak ombak, kutitipkan nyanyian kerinduan
pada pasir pantai, kulukiskan sketsa kehidupan
pada anak-anak jalanan, kutanamkan benih-benih harapan
pada diri, kusembunyikan beratnya kehidupan
pada batu-batu karang, kuguratkan prasasti kesaksian :
bahwa arti hidup adalah melangkah dan melangkah!
Wahai senja, jemputlah aku, aku kelelahan!
mega-mega yang perkasa, tolong antar matahari ke peraduan
duhai malam, tolong nyalakan rembulan
gubukku yang setia, sambutlah ini aku datang
tikar dan selimut tolong hamparkan
Ini saatnya aku berbaring melepas letih seharian
bercinta di atas sajadah kepasrahan
merasakan sejuk belaian-Nya yang menyelusup
ke dalam sumsum tulang
aku tak tahu...
apakah esok masih sanggup
meneruskan perjalanan
atau terlelap abadi dalam pelukan Tuhan!

Sumber : moeflich.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar