Kamis, 18 April 2013

Menggenggam Cakrawala

Pendakianku setengah selesai

Tak mungkin aku kembali, sisa keringat hangat tak beranjak

Nyaris aku putus asa, andai saja tak kuingat betapa binasa semua ini di atas sana

Nyaris aku tak sanggup lagi, biar saja aku turun lambat dan menepi

Siapalah aku, yang hendak angkuh pojokkan moncong karang di balik bukit

Aku hanya ingin sedikit rasakan elok sekawanan elang memanggil

Aku hanya ingin ketulusan alam menyentuhi dahi

Sesak dadaku mendengar para pencaci

Biar ku bawa cacian itu ke puncakmu, wahai pancang bumi…..,
yang seserpihnya kokoh dan tertawan


Ku mau cakrawala tunduk, mengemasi udara-udara lelah para pendaki

Ku mau gumpalan awan tidak mengamuk, bersih tidak menghadang

Hanya awan nimbus yang melayang bak sutera putih

Biarlah ku genggam cakrawala

Biar ku kenal alam bebas yang bijaksana

Biarlah ku genggam cakrawala

Dimana aku berdiri, lebih tinggi dari siapa pun

Hanya cakrawala dan jiwaku, dalam genggaman….

Sumber :  http://belantaraimajinasi.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar