Sifat sombong merupakan salah satu
sifat yang mesti dihindari oleh manusia. Banyak alasan mengapa sifat
sombong mesti kita hindari, namun PENYEBAB UTAMA adalah karena hanya
ALLOH SWT YANG BERHAK SOMBONG, sebagaimana yang telah tersebut pada
salah satu Asmaul Husna, Al Mutakabbir. Tidak heran DIA SANGAT MEMBENCI
makhluk-Nya yang mempunyai sifat sombong, karena itu berarti sang
makhluk berniat menyamai-Nya.
Kita sudah mendengar cerita penolakan
Iblis untuk bersujud kepada Nabi Adam as, hanya karena Iblis menganggap
dirinya, yang terbuat dari api, lebih mulia dari Nabi Adam as, yang
terbuat dari tanah. ALLOH SWT serta merta murka dan langsung mengusir
Iblis dari surga. Padahal sebelumnya, Iblis merupakan salah satu
makhluk-Nya yang setia dan taat pada-Nya.
Cerita ini bisa kita baca
di:Al Baqarah(2):34, “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para
malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali
Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang
yang kafir.”
Al A’raaf(7):11-13, “Sesungguhnya Kami telah menciptakan
kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada
para malaikat: “Bersujudlah kamu kepada Adam”; maka mereka pun bersujud
kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud. — Allah
berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di
waktu Aku menyuruhmu?” Menjawab iblis: “Saya lebih baik daripadanya:
Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”. —
Allah berfirman: “Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak
sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka ke luarlah, sesungguhnya
kamu termasuk orang-orang yang hina”.”
Al Hijr(15):30-35, “Maka
bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama, — kecuali iblis. Ia
enggan ikut bersama-sama (malaikat) yang sujud itu. — Allah berfirman:
“Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka
yang sujud itu?” — Berkata Iblis: “Aku sekali-kali tidak akan sujud
kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering
(yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk”. — Allah berfirman:
“Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk, — dan
sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat”.”
Al
Israa(17):61,“Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada para
malaikat: “Sujudlah kamu semua kepada Adam”, lalu mereka sujud kecuali
iblis. Dia berkata: “Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau
ciptakan dari tanah?”“
Al Kahfi(18):50, “Dan (ingatlah) ketika Kami
berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam”, maka
sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia
mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan
turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka
adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi
orang-orang yang lalim.”
Thahaa(20):116,“Dan (ingatlah) ketika Kami
berkata kepada malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam”, maka mereka sujud
kecuali iblis. Ia membangkang.”
Shaad(38):73-78,“Lalu seluruh
malaikat itu bersujud semuanya. — kecuali iblis; dia menyombongkan diri
dan adalah dia termasuk orang-orang yang kafir. — Allah berfirman: “Hai
iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan
dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu
(merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?”. — Iblis berkata:
“Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api,
sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah”. — Allah berfirman: “Maka
keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk,
— sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan”.”
Kisah lain bisa dibaca sebagai berikut:
Suatu
hari, ALLOH SWT berfirman kepada Nabi Musa as, “Hai Musa, bila nanti
kau akan bertemu dengan-Ku lagi, bawalah seseorang yang menurutmu kamu
lebih baik daripada dia.”
Nabi Musa as lalu pergi ke jalan, pasar, dan
tempat-tempat ibadah. Ia selalu menemukan dalam diri setiap orang itu
suatu kelebihan dari dirinya. Mungkin dalam beberapa hal yang lain,
orang itu lebih jelek dari Nabi Musa, tetapi Nabi Musa selalu menemukan
ada hal pada diri orang itu yang lebih baik dari dirinya. Nabi Musa
tidak mendapatkan seorang pun yang terhadapnya Nabi Musa dapat berkata,
“Aku lebih baik dari dia.”
Karena gagal menemukan orang itu, Nabi
Musa masuk ke tengah-tengah binatang. Dalam diri binatang pun ternyata
selalu ada hal-hal yang lebih baik daripada Nabi Musa. Seperti kita
ketahui, burung Merak, misalnya, bulunya jauh lebih bagus dari bulu
manusia. Sampai akhirnya Nabi Musa melewati seekor anjing kudisan. Nabi
Musa berpikir, “Mungkin sebaiknya aku pergi membawa dia.” Ia pun lalu
mengikat leher anjing itu dengan tali. Namun ketika sampai ke suatu
tempat, Nabi Musa melepaskan anjing itu.
Ketika Nabi Musa datang
untuk bermunajat lagi di hadapan ALLOH SWT, Tuhan bertanya, “Ya Musa,
mana orang yang Aku perintahkan kepadamu untuk kaubawa?”
Nabi Musa
menjawab, “Tuhanku, aku tidak menemukan seseorang pun yang aku lebih
baik darinya.”
Tuhan lalu berfirman, “Demi keagungan-Ku dan
kebesaran-Ku, sekiranya kamu datang kepadaku dengan membawa seseorang
yang kamu pikir kamu lebih baik darinya, Aku akan hapuskan namamu dari
daftar kenabian.”
Apa hikmah yang bisa kita ambil dari cerita Nabi
Musa as?
Ternyata, Nabi dan Rasul sekalipun DILARANG SOMBONG! Bahkan
terbetik pikiran bahwa dirinya lebih baik dari makhluk/manusia lain juga
dilarang. Jadi, jangan pernah berpikir bahwa seorang Nabi akan
berpikir, ”Sayalah lebih hebat dari pemilik blog ini, karena saya adalah
Nabi sedangkan pemilik blog ini tidak jelas ibadahnya..”
Namun, dasar
Iblis laknatullah, dia akan berusaha mencari cara untuk membuat manusia
menemani dirinya di neraka kelak. Sombong, sebagai sifat dasar Iblis,
merupakan salah satu godaan yang terus menerus ditembakkan kepada kita.
Hebatnya Iblis, kita seringkali tidak merasakan tembakan sifat sombong
yang dilakukan Iblis.
Beberapa metode Iblis menembakkan sifat sombong
kepada kita adalah dengan cara (penomoran tidak ada kaitannya dengan
prioritas):
1. Ilmu pengetahuan (kepintaran)
Sudah banyak contoh orang2 yang
lebih pintar dan lebih banyak ilmunya merasa dirinya lebih hebat dari
orang lain. Tidak perlu jauh-jauh, tanyakan pada diri anda. Ketika anda
mengetahui bahwa diri anda bisa menyelesaikan suatu masalah sementara
rekan kerja anda tidak bisa, coba rasakan dan ingat-ingat kembali,
apakah muncul pernyataan, ”Eh, saya lebih hebat dari si Fulan, karena
saya bisa menyelesaikan masalah ini. Masa kaya gini saja tidak bisa? Ini
kan gampang?” atau sejenisnya?
Jika (pernah) terbersit, itu artinya Iblis telah sukses menembakkan bibit2 sombong pada anda.
2.
Harta benda
Kelebihan harta adalah salah satu metode Iblis untuk
membangkitkan rasa sombong pada diri manusia. Orang kaya akan memandang
rendah pada orang2 yg miskin (tidak seberuntung dia). Contoh paling
mudahnya adalah Qarun. Bagaimana dia menumpuk2 harta dan bisa memerintah
orang lain sesuka dia dengan hartanya yg berlimpah ruah.
Contoh
lainnya bisa dilihat pada diri kita. Jika kita menggunakan mobil, apakah
kita pernah menganggap rendah orang2 yg hanya mempunyai sepeda motor?
Jika kita memiliki sepeda motor, apakah kita mengabaikan para pejalan
kaki?
Jika (pernah) melakukannya, itu artinya Iblis telah sukses menembakkan bibit2 sombong pada anda.
3.
Anak dan Istri (Bagi seorang suami)
Anak dan istri bisa menjadi cara
seseorang untuk sombong. Padahal kedua hal ini merupakan amanah yang
semestinya diterima dan dijaga dengan baik agar tidak melenceng dari
tujuan ALLOH SWT memberi, yakni sebagai ladang amal untuk mendapat
ridho-Nya.
Contoh dari poin ini, seringkali seorang bapak/ibu
membanggakan anaknya (dengan berlebihan). “Eh, anak saya rangking 1
terus lho. Saya heran, kok dia pinter banget…padahal saya dan istri
biasa saja memberi makannya.” atau “Anak saya semuanya kuliah di luar
negeri, soalnya kualitas pendidikan di dalam negeri tidak memadai untuk
otak anak2 saya.”
Bahkan dengan berpikir atau memamerkan anaknya
kepada pasangan suami istri yang belum mempunyai anak, bisa menjadi cara
Iblis untuk membangkitkan rasa sombong.
Dengan memanfaatkan amanah
yg diberikan ALLOH SWT, Iblis telah sukses menembakkan bibit2 sombong
pada anda. Walhasil, anak dan istri anda malah akan menyeret anda ke
neraka.
4. Pangkat dan kedudukan
Poin 4 ini merupakan salah satu pintu
yang diincar Iblis untuk menyeret manusia ke dalam jurang neraka. Pangkat
boss atau kepala cabang atau kepala departemen biasanya membuat orang
bisa meremehkan dan menganggap rendah orang lain. Gelar kebangsawanan
ataupun lokasi tempat tinggal sekalipun bisa menjadi pemantik timbulnya
rasa sombong.
Padahal gelar bangsawan, pangkat boss ataupun lokasi
rumah bukanlah jaminan bahwa dirinya lebih baik dari orang lain.
Semuanya adalah amanah dari ALLOH SWT yang semestinya digunakan untuk
kebaikan.
Untuk itu, kita mesti waspada terhadap pintu2 kesombongan ini.1. Sebelum tidur, lakukan muhasabah.
Cek tiap tindakan kita hari ini, apakah ada sikap dan perbuatan kita yg
menyerempet (atau malah sudah melakukan) sifat sombong ini?2. Jika ada,
maka banyaklah beristighfar kepada ALLOH SWT. Minta ampun pada-Nya
serta banyaklah berdoa agar kita bisa terhindar dari sifat sombong
ini.3. Apabila tindakan sombong ini kita lakukan pada rekan kerja
ataupun pada bawahan kita, maka minta maaflah esok harinya. Tidak perlu menunggu Ramadhan atau Lebaran setahun lagi untuk meminta maaf, takutnya anda keburu mati.
Sumber: http://nuansaqolbu.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar