Pendakianku setengah selesai
Tak mungkin aku kembali, sisa keringat hangat tak beranjak
Nyaris aku putus asa, andai saja tak kuingat betapa binasa semua ini di atas sana
Nyaris aku tak sanggup lagi, biar saja aku turun lambat dan menepi
Siapalah aku, yang hendak angkuh pojokkan moncong karang di balik bukit
Aku hanya ingin sedikit rasakan elok sekawanan elang memanggil
Aku hanya ingin ketulusan alam menyentuhi dahi
Sesak dadaku mendengar para pencaci
Biar ku bawa cacian itu ke puncakmu, wahai pancang bumi…..,
yang seserpihnya kokoh dan tertawan
Ku mau cakrawala tunduk, mengemasi udara-udara lelah para pendaki
Ku mau gumpalan awan tidak mengamuk, bersih tidak menghadang
Hanya awan nimbus yang melayang bak sutera putih
Biarlah ku genggam cakrawala
Biar ku kenal alam bebas yang bijaksana
Biarlah ku genggam cakrawala
Dimana aku berdiri, lebih tinggi dari siapa pun
Hanya cakrawala dan jiwaku, dalam genggaman….
Sumber : http://belantaraimajinasi.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar