Menghilangnya beberapa sobat dalam setahun ini membuat aku berfikir dan teringat sebuah kenangan :
Suatu sore Sobatku baru pulang dari pelatihan “ Self Improvement & Motivation “ di UGM. Dia mampir ke kost dan makan bareng di BURJO ( warung bubur kacang ijo.red )
Dia lalu cerita bahwa tadi ada hal yang
menarik sewaktu di pelatihan. Yaitu ketika Trainer menyuruh peserta
untuk menuliskan daftar 5 orang yang paling mereka sayangi.
Sahabatku menulis :
- Orang Tua
- Adiknya
- Sahabatnya
- Pacarnya
- Temannya
Yang special buatku adalah, bahwa sahabatku menuliskan namaku pada no.3 ( sahabatnya ). Kemudian trainernya memberi pertanyaan
“ Kalau Hidup mendesak kalian untuk berpisah dengan mereka, kalian
memilih untuk berpisah dengan siapa dulu…? Tolong coret nama pilihan
anda “ Sahabatku lalu mencoret nama Temannya
Berarti tinggal 4 nama yang tersisa
- Orang Tua
- Adiknya
- Sahabatnya ( namaku )
- Pacarnya
Pertanyaan selanjutnya sama : “
Kalau Hidup mendesak kalian untuk berpisah lagi dengan salah satu dari
mereka, kalian memilih untuk berpisah dengan siapa dulu…? Tolong coret
lagi nama pilihan anda “. Sahabatku memilih nama adiknya .
“ kenapa adikmu ..? “ tanya ku.
“ Adikku Perempuan, udah besar, cepat atau lambat dia akan menikah dan ikut suaminya “ jawabnya.
Tinggal 3 nama tersisa
- Orang Tua
- Sahabatnya ( namaku )
- Pacarnya
Pertanyaan selanjutnya dari Trainer sama lagi : Kalau
Hidup mendesak kalian untuk berpisah lagi dengan salah satu dari
mereka, kalian memilih untuk berpisah dengan siapa dulu…? Tolong coret
lagi nama pilihan anda “. Sahabatku dengan berat memilih Orang Tua nya.
“ hah..? kok milih orang tuamu..? “ aku bertanya lagi
“ Aku udah Besar kik, udah dewasa, memang
sudah selayaknya lepas dari orang Tua, menjalani kehidupanku sendiri..,
Orang Tuaku sudah Tua Jika kehidupan ini berjalan sewajarnya cepat atau
lambat ( walahu alam ).., mereka juga akan meninggalkan aku.
Tinggal 2 nama, dan pertanyaan dari Trainer masih sama
- Sahabatnya ( namaku ) ATAU
- Pacarnya.
Sahabatku memilih mencoret namaku ( sahabatnya ).
Aku menghentikan makan dan menoleh kearahnya “ Oh…, Jadi gitu..?
sekarang Pacar lebih penting ya dari Sahabat..? oke…oke..! “ ujarku
dengan nada pura-pura marah. Dia tertawa keciL.
“ Bukan begitu, kik. kita sama-sama tahu,
bahwa cepat atau lampat kita juga akan berpisah. Kau tahu, aku sangat
mencintai Pacarku, aku berencana akan menikahinya dan membawanya ke
kampung halamanku, menjadikanya isteri dan sahabat sejatiku. Kamu juga
akan begitu, menikah dan memiliki kehidupan Pribadimu. Ngga mungkin kan
setelah menikah kita masiha akan gini-gini aja. Kita akan sibuk dengan
kehidupan kita masing masing, dan hanya Isteri ( pasangan ) kitalah yang
akan setia menemani kita suka dan duka sampai kita mati nanti . kalau
tidak percaya, lihatlah kedua orang tua kita“.
Betapa di kehidupan ini tidak ada yang
abadi. Langitpun tidak bisa menampik perubahan yang terjadi. Siang
menjadi malam, malam menjadi siang. Matahari yang Terbit dan tenggelam,
Bintang yang benderang dan memudar, Awan yang suram dan cerah… Semuanya
terjadi begitu cepat dan tanpa kompromi.
Hari ini Kita Bergandengan tangan..,
berlari dan memetik bunga di taman, menerjang hujan dan badai.., Tapi
esok tiba-tiba kita melambaikan tangan, mengucapkan salam perpisahan.
Yang terbawa dan teringgal hanyalah satu. KENANGAN.
Jika esok masih ada waktu untuk kita
bersama. Lakukan yang terbaik, berikan yang terbaik untuk persahabatan
dengan penuh ketulusan dan keikhlasan. Agar persahabatan tersebut akan
terus mengenang dan mengalir bersama kehiduan kita.
hargailah setiap
saat yg kita miliki bersama sahabat-sahabat tersebut. Karna waktu
selalu berjalan dan kita tdk pernah tau apa yg akan terjadi ketika
sahabat-sahabat tersebut dipindahkan Tuhan dr sisi kita.
*Buat sobat-sobat yang sudah pergi entah kemana : “ Farewell, my Friends. Wish u Happy and Happier in Whole of your life “
Best regards Sumber: http://funkytridoretta.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar